Kamis, 22 Desember 2011
Senin, 21 November 2011
DASAR STRUKTUR ORGANISASI
PENGERTIAN STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi mendefinisikan cara tugas pekerjaan dibagi, dikelompokan, dan dikoordinasikan secara formal.
Terdapat enam unsur kunci yang perlu disampaikan ke manajer ketika mereka merancang struktur organisasinya yakni sbb:
1. Spesialisasi kerja atau pembagian kerja
untuk mendeskripsikan sampai tingkat mana tugas dalam organisasi dipecah-pecah menjadi pekerjaan-pekerjaan yang terpisah. Hakikat spesialisasi kerja adalah seluruh pekerjaan itu dipecah-pecah menjadi sejumlah langkah, dengan tiap langkah diselesaikan oleh individu yang berlainan. Pada hakikatnya individu berspesialisasi dalam mengerjakan bagian kegiatan tertentu, bukannya mengerjakan seluruh kegiatan. Pada paruh pertama abad ke-20 para manajer memandang spesialisasi kerja sebagai sumber peningkatan produktivitas yang tidak habis-habisnya tetapi menjelang dasawarsa 1960-an, bertambah bukti yang menunjukan bahwa hal yang baik itu bisa menghanyutkan telah dicapai titik dalam beberapa pekerjaan dimana tekanan pada diri manusia oleh spesialisasi yang muncul dalam bentuk kebosanan kelelahan, stress, kualitas buru, produktifitas rendah, dan tingginya tingkat pengunduran diri-lebih besar daripada keuntungan ekonomis. Dalam kasus semacam itu produktifitas dapat ditingkatkan dengan meluaskan lingkup kegiatan pekerjaan dengan memberi kesempatan mereka melakukan pekerjaan keseluruan secara lengkap dan dengan memasang mereka kedalam tim-tim deengan keterampilan yang dapat saling dipertukarkan sering membuat mereka menghasilkan keluaran yang jauh lebih besar diikuti dengan kepuasan karyawan yang meningkat.
2. Departementalisasi
Salah satu cara yang palin popular untuk menelompokan kegiatan adalah menurut fungsi yang dijalankan. Keunggulan utama dari tipe pengeompoan ini adalah tercapainya efisiensi dengan mengumpulkan spesialis yang sama. Tugas juga dapat didepartementalisasikan. Berdasarkan jenis produk yang dihasilkan organisasi itu. Keuntungan utama dari tipe pengelopokan ini adalah meningkatnya tanggungjawab atas kinerja produk, karena semua kegiatan yang terkait dengan produk spesifik berada di bawah pengarahan menejer tuggal. Cara lain untuk melakukan departeenisasi asalah atas dasar geografi atau teritori. Fungsi pejualan misalnya,mungkin mempunyai kawasan barat, selatan, barat tengah, dan timur. Dengan demikian, tiap kawasan ini merupakan departemen yang diorganisasikan berdasarkan ligkup geografi. Katagori terakhir departementalisasi adalah digunakannya tipe tertentu dari pelanggan yang ingin dicapai organisasi itu, Microsoft misalnya, baru saja di reorganisasi berdasar empat pasar pelanggan yaitu konsumen perusahaan besar, pengembang piranti luak, dan bisnis kecil. Asumsi yang melandasi adalah bahwa pelanggan di masing-masing departemen memiliki serangkaian masalah dan kebutuhan bersama yang dapat sangat baik dicapai dengan memiliki specialis untuk masing-masingnya.
3. Rantai Komando
Rantai komando merupakan garis wewenang yang tidsak terputus, yang terentang dari puncak organisasi ke esselon terbawah dan memperjelas siapa melapor ke siapa. Rantai ini menjawab pertanyaan para karyawan seperti misalnya kepada siapakah saya harus pergi jika mempunyai masalah dan “Saya bertanggung jawab kepada siapa” . wewenang mengacu ke hak-hak yang in hern dalam posisi manajerial untuk memberi perintah dan mengharapkan perintah itu dipatuhi. Asas kesatruan komando membantu mengamankan konsep garis wewewnang yang tidak terputuskan. Kesatuan ini menyatakan bahwa seseorang seharusnya mempunyai satu dan hanya satu atasan kepadanya ia bertanggung jawab langsung. Jika kesatuan komando ini putus, bawahan mungkin harus berurusan dengan tuntutan atau prioritas beberapa atasan yang berkonflik.
4. Rentang Kendali
Rentang kendali ini menentukan banyaknya tingkatan dan manajer yang harus dimiliki olehrganisasi. bila semua hal sama, maka luas atau besar rentang itu makin efisien organisasi itu. Rentang yang kecil ada keuntungannya. Dengan menyelenggarakan rentang kendali dari lima atau enam karyawan, manajer dapat menyelenggarakan pengendalian yang ketat. Tapi rentan yang kecil mempunyai tiga kekurangan utama, pertama seperti yang telah dideskripsikan, rentang ini mahal karena menambah tingkat-tingkat manajemen. Kedua, rentang ini membuat komuniskasi veertikal dalam organisasi menjadi lebih rumit. Ketiga, kendali yang kecil mendorong penyeliaan ketat yang berlebihan dan tidak mendorong otonomi karyawan. Rentang kendali yang lebar konsisten dengan upaya perusahaan untuk mengurangi biaya, menekan overhead, mempercepat pengambilan keputusan, meningkatkan keluwesan, mendekatkan diri ke pelanggan dan memberdayakan para karyawan.
5. Sentralisasi dan Desentralisasi
Dalam sebagian organisasi, manajer puncak membuat semua keputusan. Manajer tingkat lebih bawah melaksanakan petunjuk-petunjuk manajer puncak. Pada ekstrem lain, terdapat organisasi dimana pengambilan keputusan ditekan ke bawah ke manajer-manajer yang paling dekat dengan tindakan. Organisasi yang pertama itu sangat tersentralisasikan, yang kedua terdesentralisasikan. Istilah sentralisasi mengacu pada sampai tingkat mana pengambilan keputusan dipusatkan pada titik tunggal pada organisasi. Konsep itu hanya mencakup wewenang formal yaitu hak-ha inhern dalam posisi seseorang, sebaliknyamakin banyak persnil lebih bawah memberikan masukan atau sebenarnya diberikan keluwesan untuk mengambil keputusan. Organisasi yang dicirikan oleh sentralisasi merupakan benda structural yang secara inhern berbeda dari organisasi yang didesentralisasikan.
6. Formalisasi
Formalisasi mengacu pada tingkat dimana pekerjaan di dalam organisai itu dibakukan. Jika pekerjaan sangat diformalkan pelaksnakan pekerjaan itu mempunyai tingkat keluwesan yang minimum mengenai apa yang harus dikerjakan, kapan harus dikerjakan, dan bagaimana seharusnya ia mengerjakannya. Dimana terdapat formalisasi yang tinggi, disitu terdapat uraian jabatan yang tersurat, banyak aturan organisasi dan prosedur yang terdefinisi dengan jelas yang meliputi proses kerja dalam organisasi.
DESAIN ORGANISASI YANG UMUM
1. Struktur sederhana
Sruktur sederhana merupakan organisasi “datar”, biasanya hanya mempunyai dua atau tiga tingkat vertical, ikatan kelompok buruh yang longgar, dan stu individu yang dalam tangannya wewenang (otoritas) pengambilan-keputusan dipusatkan. Struktur sederhana paling banyak dipraktekkan dalam bisnis kecil dimana manajer, dan pemilik hanya ada satu dan adalah orang yang sama.
Kekuatan struktur sederhana terletak pada :
ü Cepat, luwes, dan tidak mahal penyelenggaraannya
ü Tanggungjawabnya jelas.
Kelemahannya adalah:
ü Sulit memepertahankan sesuatu yang lain daripada organisasi yang kecil.
Bila organisasi mulai memepekerjakan 50 atau 100 orang, sangatlah sukar bagi manajer-pemilik menentukan semua pilihan. Jika strukturnya tidak diubah dan dibuat lebih rinci, peusahaan itu sering kehilangan momentum dan akhirnya gagal.
ü Kelemahan lain adalah bahwa struktur sederhana itu berisiko semuanya bergantung pada satu orang.
2. Birokrasi
Birokrasi adalah struktur dengan tugas-tugas operasi yang sngat rutin yang dicapai lewat spesialisasi, aturan dan pengaturan yang sangat formal, tugas-tugas yang dikelompokkan kedalam departemen-departemen fungsional, wewenang terpusat, rentang kendali yang sempit, dan pengambilan keputusan yang mengikuti rantai komando.
Kekuatan utama birokrasi terletak pada :
ü Kemampuannya menjalankan kegiatan terbakukan secara sangat efisien.
ü Pengelompokan berbagai bidang keahlian yang sama ke dalam departemen- deparatemen fungsional menghasilkan skala ekonomi, memperkecil kemugkinan personalia dan peralatan ganda, dan karyawan yang memepunyai kesempatan berbicara dalam “bahasa yang sama” di antara rekan sekerja mereka.
Selain itu birokrasi dapat berfungsi baik jika para manajer tingkat menengah dan bawah yang kurang berbakat-dan karenanya tidak mahal.
Kelemahan utama birokrasi :
ü Spesialisasi menciptakan konflik sub unit. Tujuan unit fungsional dapat mengesampingkan tujuan keseluruhan organisasi itu.
ü Sesuatu yang kita semua alami ketika suatu saat harus berurusan dengan orang-orang yang bekerja dalam organisasi ini : perhatian yang berlebihan pada pematuhan aturan-aturan.
3. Struktur Matriks
Struktur matriks adalah struktur yang mencipatakan dua garis wewenang; gabunngan departementalisasi produk dan fungsional.
Kekuatan departementalisasi fungsional terletak pada:
ü penempatan para spesialis yang serupa secara bersama yang dapat meminimalkan jumlah yang diperlukan
ü memungkinkan pengumpulan dan penggunaan bersama sumber daya khusus untuk semua produk.
ü kemampuannya mempermudah koordinasi ketika organisasi itu memepunyai keanekaragaman aktiviatas yang rumit dan saling tergantung
ü mempermudah alokasi yang efisien atas spsialis
ü mampu menmanfaatkan skala ekonomi dengan memberikan keorganisasi baik sumber daya yang terbaik, maupaun cara yang efektif yang mampu memastikan bahwa penyebaran sumber daya itu efisien.
Kelemahan utamanya :
ü kesulitan mengkoordinasikan tugas spesialis fungsi yang beragam agar aktivitas mereka selesai pada waktunya dan sesuai anggaran. Departementalisasi produk, sebaliknya, mempunyai keunggulan dan kekurangan yang persis berlawanan dengan departementalisasi fungsi serta memberikan tanggunngjawab yang jelas untuk semua aktivitas yang terkait dengan produk tertentu, tetapi manghasilkan aktivitas dan biaya ganda.
ü kebingungan yang diciptakan, kecenderungan perebutan kekuasaan, dan stress yang diderita para individu. Bila melepaskan diri dari konsep kesatuan-komando, ambiguitas meningkat dengan nyata dan sering berakiabat konflik
Karakteristik struktur matriks adalah bahwa matriks memecah konsep kesauan komando. Karyawan dalam matriks mempunyai dau atasan-menajer deartemen fungsionalnya dan manajer produknya. Oleh jarena itu matriks memepunyai rantai komando dua rangkap.
PILIHAN DESAIN BARU
1. Struktur Tim
Adalah penggunaan tim-tim sebagai perangkat utama koordinasi aktivitas pekerjaan.
Karakteristik struktur primer adalah bahwa struktur itu memecah-mecah penghalang departemental dan medesentralisasi pengambilan keputausan samapi ke tingkat tim, juga menuntut para karyawan mwnjadi gerealisasi maupun spesialisasi. Di antara organisasi-organisasi besar, struktur tim saling melengkapi dengan birokrasi. Ini memungkinkan untuk mencapai efisiensi yang ada pada birokarasi standar sambil memperoleh keluwesan yang diberikan oleh tim.
a. Organisasi Maya/ Virtual
Adalah organisasi inti kecil yang melakukan outsourcing fungsi-fungsi bisnis besar. Organisasi ini bersifat sangat tersenntralisasi dengan sedikit atau tanpa departementalisasi. Ketika organisasi-organisasi besar ,menggunakan struuktur virtual, mereka sering menggunakannya untuk memanfaatkan sumber daya luar (outsource) proses manufaktur. Artinya pembuatan produk diserahkan ke penyedia sumber daya luar. Organisasi ini juga menciptakan jaringan-jaringan hibungan yang memungkinkan mereka mengontak produksi, distribusi, penasran, atau setiap fungsi bisnis lain dimana manajemen merasa orang lain dapat melakukan dengan lebih baik/lebih murah.
b. Organisasi Tanpa Tapal Batas
Adalah organisasi yang menghapuskan rantai perintah/komando, mempunyai rentang kendali yang tak terbatas, dan mengganti departemen denngan tim yang diberdayakan. Dengan menyingkirkan data vertikal, manajemen mendaftarkan hirarki. Status dan peringkat diminimalkan. Departemen fungsional menciptakan batas horizontal. Dan batas-batas ini memangkas imteraksi antara fungsi-fungsi, lini-lini produk, dan unit-unit. Cara mengurangi penghalang ini adalah menggantukan departemen fungsional dengan tim-tim lintas-fungsional dan mengorganisasikan kegiatan berdasar proses. Cara lain adalah penggunaan transter lateral dan merotasi orang-orang keluar masuk bidang fungsional yang berbeda. Bila beroperasi penuh, organisasi tanpa tapal batas juga meruntuhkan penghalang bagi konstituensi eksternal (pemasok, pelanggan,regulator,dll) dan penghalang yang diciptakan oleh geografi.
MENGAPA STRUKTUR-STUKTUR ITU BERBEDA?
§ Strategi
Struktur organisasi meruoakan cara untuk membantu manajemen mencapai sasaran. Strategi dan struktur hendaknya berhubungan erat. Struktur hendaknya mengikuti strategi. Jika manajemen membuat perubahan yang penting dam strategi dalam strategi organisasi, struktur akan perlu dimodifikasi agar mampu mengakomodasi dan mendukung perubahan ini.
a) Strategi inovasi
Adalah strategi yang menekankan pengenalan pada produk dan jasa utama baru.
b) Strategi minimalisasi biaya
Adalah strategi yang menekankan pengendalian biaya yang ketat, menhindari biaya inovasi dan pemasran yang tidak perlu, dan memangkas harga.
c) Strategi imitasi
Adalah strategi yang berusaha bergerak ke produk baru atau pasar baru hanya setelah kemampuan berhasinya terbukti.
§ Ukuran organisasi
Ukuran organisasi sangat mempengaruhi strukturnya. Misalnya, organisasi besar-yang lazimnya memperkerjakan 2000 orang/lebih- cenderung mempunyai lebih banyak spesialaisasi, lebih bannyak depatementalisasi, lebih banyak tingkat vertikal, dan lebih banyak aturan dan penagturan daripada organisasi kecil.
§ Teknologi
Adalah cara organisasi mengubah masukan menjadi keluaran. Teknologi cenderung menuju kea rah atau kegiatan rutin atau tidak rutin . dicirikan oleh operasi terotomatisasi dan terbakukan. Teknologi pada kegiatan-kegiatan tidak rutin disesuaikan pada kebutuhan seperi pemugaran perabot, pembuatan sepatu sesuai pesanan, dan riset genetik.
§ Lingkungan
Adalah lembaga-lembaga atau kekutan-kekuatan yang berada diluar organisasai dan berpotensi mempengaruhi kinerja organisasi itu. Beberapa organisasi menghadapi lingkungan yang relatif statis, beberapa yang lain menghadpi lingkungan yang dinamis.
Tiga dimensi utama lingkungan yaitu :
a) Kapasitas
Mengacu ke sampai tingkat mana lingkungan itun mendukung pertumbuhan. Llingkungan yang kaya dan bertumbuh menimbulkan sumber daya yang berlebihan, yang dapat menyangga organisasi itu pada saat kelangkaan.
b) Volatilitas
Tingkat ketidakstabilan lingkungan ditangkap pada dimensi volatilitas. Ini menyulitkan manajemen meramalkan secara tepat probabilitas yang terkait dengan berbagai alternatif keputusan.
c) Kompleksitas
Adalah tingkat heterogenitas dan konsentrasi unsur-unsur lingkungan. Lingkungan yang dicirikan oleh keanekaragaman dan penyebaran disebut kompleks. Organisasi yang beroperasi dalam lingkungan yang dicirikan sebagai kompleks menghadapi tingkat terbesar ketidakpastian.
DAMPAK PORNOGRAFI DAN PORNOAKSI DI DALAM MEMPENGARUI PENURUNAN MORALITAS REMAJA
DAMPAK PORNOGRAFI DAN PORNOAKSI DI DALAM MEMPENGARUI PENURUNAN MORALITAS REMAJA
Secara gramatikal istilah pornografi berasal dari bahasa yunani, terdiri dari istilah porne yang artinya prostitute dan graphein yang artinya to write. jadi secara harafiah pornografi dapat diartikan writing about prostitutes yaitu tulisan atau gambaran mengenai pelacur atau pelacuran. sedangkan pornoaksi dirumuskan sebagai sikap, perilaku, perbuatan, gerakan tubuh, suara yang erotis dan sensual baik dilakukan secara perorangan (sendiri) atau bersama-sama.
Merebaknya pornografi dan pornoaksi akhir-akhir ini sudah sangat memprihatinkan. Hal ini dapat kita lihat dari banyaknya beredar gambar-gambar porno. apakah itu melalui media masa seperti majalah, koran, tabloid ataupun melalui media elektronik yang dapat berupa video adegan mesum, seperti yang terdapat di dalam internet bahkan handphone yang banyak dimiliki oleh semua kalangan mulai dari anak-anak, remaja, sampai orang dewasa. Akibatnya untuk mendapatkan hal-hal yang berbau pornografi dan pornoaksi sangatlah mudah dan murah, tentu saja hal ini akan menjadi kekhawatiran kita terhadap terjadinya penurunan moralitas dan pergeseran sistem nilai di dalam kehidupan masyarakat kita sebagai akibat maraknya pornografi dan pornoaksi tersebut dan dapat kita lihat sebagai dampaknya sekarang ini seperti maraknya pemerkosaan, pencabulan, seks bebas, pelacuran,dll.
Mengenai dampak pornografi dan pornoaksi sangat jelas sekali akan mempengarui perilaku dan cara berpikir seseorang sebagai pengkonsumsi hal tersebut. seperti perilaku seks bebas yang marak dikalangan remaja kita saat ini, hal tersebut disebabkan salah satunya oleh faktor gencarnya pornografi dan pornoaksi yang ada disekitar kehidupan mereka, dengan kemajuan zaman dan teknologi informasi pada saat ini seorang remaja khususnya para pelajar dan mahasiswa sangatlah mudah sekali untuk mendapatkan gambar-gambar porno ataupun video-video mesum. hal ini akan menimbulkan hasrat atau gairah remaja untuk melakukan hubungan seks akibatnya para remaja saat ini tidak merasa malu dan canggung untuk melakukan hubungan seks dengan lawan jenisnya sebelum menikah. hal tersebut bisa kita lihat dari suatu penelitian tertentu menunjukan bahwa di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, sebesar 30% remaja sudah pernah melakukan hubungan seks sebelum menikah. ditambah lagi menurut riset tertentu menunjukan bahwa remaja banyak yang sudah melakukan hal-hal (seperti berciuman, meraba payudara ataupun alat kelamin pasangannya) (Sarlito Wirawan.1998.di dalam Psikologi Remaja). hal ini menunjukan bahwa pornografi dan pornoaksi mampu menurunkan moralitas remaja kita sebagai elemen penting di dalam kehidupan masyarakat.
Pornografi dan pornoaksi berpengaruh terhadap penurunan moralitas yang dimiliki seseorang yang berakibat terhadap maraknya tindakan-tindakan pelecehan seksual, pencabulan serta pemerkosaan, hal ini bisa dibuktikan sekitar 90% tindak pidana pemerkosaan dan pelecehan sekual yang terjadi pada masyarakat Indonesia dilatarbelakangi tontonan pornografi serta pornoaksi dari berbagai media massa serta dari informasi lainnya. tindakan pemerkosaan ataupun pencabulan yang menjadi korban tidak hanya remaja atau wanita dewasa tetapi juga anak-anak, sering kali kita jumpai kasus-kasus pemerkosaan ataupun pencabulan dengan anak usia dibawah umur yang menjadi korbannya, seperti pada kasus Anisa Aprianti , 6 tahun, warga Bogor. Setelah diperkosa, ia dibunuh, kemudian dibakar dan pelakunya ternyata 2 remaja berusia 14 tahun yakni Zaenal Abidin dan Hamdan yang tak lain adalah tetangganya sendiri. Kedua ramaja ini terangsang untuk memperkosa gadis kecil tersebut karena sering menonton VCD porno, yang peredarannya merebak luas saat ini. Mengenai tindakan yang tidak terpuji yang dilakukan kedua pemuda itu, sebagaimana pengakuannya kepada polisi, pemerkosaan tersebut dilatarbelakangi oleh keinginan kedua tersangka untuk mempraktikkan berbagai gaya seperti yang dilihatnya dalam video porno. Lain lagi yang terjadi pada Darsono remaja asal Banyumas yang memperkosa adik tirinya (Dewi), Darsono mengaku melakukan perbuaan setan itu karena nafsunya tak lagi terkendali setelah melihat goyangan penyanyi dangdut Inul Daratista yang dikenal dengan goyangan "ngebor"nya. Ini terjadi setelah dia menonton tarian Inul di sebuah stasiun televisi.
dapat kita lihat sungguh efek dari pornografi dan pornoaksi menimbulkan perbuatan-perbuatan yang biadap. selain itu tindakan pelacuran dikota-kota besar yang sering kita sebut dengan PSK ataupun dilingkungan kampus yang sering disebut dengan sebutan ayam kampus yang semakin merebak sekarang ini tidak terlepas dari akibat pornografi dan pornoaksi yang juga merebak. sebagian dari para pelacur tersebut adalah korban dari pemerkosaan ataupun seorang yang telah terbiasa melakukan seks bebas sebelumnya.
Upaya menanggulangi pergeseran nilai dan turunnya moralitas akibat pornografi dan pornoaksi ini diperlukan upaya tanggap, kemauan dan kesadaran dari diri sendiri untuk memberantas pornografi dan pornoaksi tersebut yang merupakan penyakit masyarakat kita pada saat ini terutama menyerang para remaja yang notabene adalah para pelajar mahasiswa dan yang lebih penting lagi kita sebagai makhluk Tuhan harus senantiasa mendekatkan diri pada-Nya agar terhindr dari perbuatan maksiat tersebut. hal ini dimaksudkan agar terbangun ketahanan moral yang mandiri sehingga tercipta masyarakat yang mampu menolak berbagai media pornografi pornoaksi dan menciptakan iklim sosial yang bermoral.
UPAYA MENGATASI KENDALA-KENDALA PEMASARAN DI DALAM BERWIRAUSAHA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Berwirausaha dapat memberikan manfaat ekonomi sepanjang waktu baik bagi diri sendiri ataupun perkembangan perekonomian suatu bangsa. Memulai usaha atau mengembangkan bisnis usaha yang sudah ada, sudah pasti memerlukan pengorbanan yang cukup besar dan selalu dihadapkan pada ketidakpastian dan risiko yang tinggi. Risiko di dalam hal ini merupakan suatu kendala di dalam berwirausaha yang berasal dari berbagai macam faktor, salah satunya adalah aspek pemasaran yakni mengenai bagaimanakah cara produk kita dapat terjual dengan kuantitas yang tinggi, dikenal masyarakat luas dan pada akhirnya menghasilkan keuntungan yang besar.
Di dalam berwirausaha haruslah memiliki kejelian di dalam melihat peluang pasar yang akan digunakan. Karena aspek pasar akan sangat mempengarui omset penghasilan dari suatu usaha yang dijalankan tadi, omset dari penghasilan itu sendiri tentunya juga akan menentukan berlangsung atau tidaknya suatu usaha yang dijalankan. akan tetapi sering kita jumpai para wirausaha kita sering tidak memperdulikan hal-hal yang berkaitan dengan strategi-strategi pemasaran, pada umumnya mereka hanya mengoptimalkan hal-hal mengenai produk secara keseluruhan baik kualitas ataupun varietas. Walaupun faktor produk juga merupakan faktor yang sangat penting di dalam berwirausaha, terkenalnya brand atau merk suatu produk tidak akan lepas dari aspek pemasaran itu sendiri, tetapi para wirausahawan pada umumnya tidak mengetahui apa yang menjadi penyebab mengapa pemasaran produk mereka gagal.
Apabila suatu pemasaran produk di dalam berwirausaha mengalami kendala maka dapat ditafsirkan penjualan produk tadi akan tidak optimal bahkan usaha itu sendiri akan bangkrut dan mengalami kerugian yang besar. Berlandaskan dari hal-hal tersebut maka penulis di dalam makalah ini akan membahas mengenai upaya mengatasi kendala pemasaran di dalam berwirausaha yang diharapkan mampu memberi solusi di dalam mengatasi kendala di dalam berwirausaha.
B. Rumusan Masalah
- Faktor-faktor apa sajakah yang menjadi kendala di dalam berwirausaha jika dilihat dari aspek pemasaran?
- Bagaimanakah upaya yang harus dilakukan para wirausahawan sebagai solusi menghadapi kendala pemasaran di dalam usahanya?
C. Tujuan
- Mengetahui berbagai macam kendala-kendala pemasaran di dalam berwirausaha.
- mengetahui upaya-upaya yang harus di ambil oleh para wirausahawan di dalam menghadapi kendala pada aspek pemasaran.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Tinjauan Pustaka
- Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis (Ahmad Sanusi, 1994).
- Pemasaran adalah suatu kegiatan yang mengusahakan agar produk yang dipasarkannya itu dapat diterima dan disenangi oleh pasar. (Indriyo:1994:1).
- Pemasaran adalah kegiatan meneliti kebutuhan dan keinginan konsumen, menghasilkan barang atau jasa, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa (Suryana:2003:100)
Hasil dari suatu studi lintas negara yang dilakukan oleh James dan Akrasanee (1988) di dalam Tulus T.H. tambunan menyatakan di sejumlah negara ASEAN menunjukan bahwa pemasaran adalah termasuk growth constraints yang dihadapi oleh banyak pengusaha kecil dan menengah (masalah ini dijumpai tidak terlalu serius di Singapura). Studi ini menyimpulkan bahwa jika UKM yang di dalamnya terdapat para wirausahawan tidak melakukan perbaikan yang cukup di semua aspek-aspek yang terkait dengan pemasaran seperti kualitas produk dan kegiatan promosi maka sulit sekali bagi UKM untuk dapat turut berpartisipasi dalam era perdagangan bebas.
B. Permasalahan Pemasaran di dalam Berwirausaha
Suatu jenis usaha yang mampu bertahan dalam menghadapi segala permasalahan yang ada dan mampu menang dalam persaingan bisnis adalah mereka yang mampu membaca peluang pasar dengan memenuhinya dan memproduksi apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan pelanggan.
Suatu usaha yang berhasil mencapai tujuannya sangat dipengaruhi oleh kemampuan perusahaan dalam memasarkan barang dan jasa. Hal ini adalah tugas dari fungsi pemasaran untuk jeli membaca setiap peluang yang ada dalam memenuhi kebutuhan pelanggan serta memasarkan produknya. Pemasaran sering dianggap sebagai salah satu kendala yang kritis bagi perkembangan suatu usaha seperti pada UKM pada saat memulai usahanya. Di dalam hal ini para wirausahawan haruslah jeli dan mencari jalan yang dianggap paling jitu untuk mengantisipasi kegagalan pemasaran di dalam berwirausaha tersebut. Kesalahan Pemasaran pada dasarnya akan berpengaruh langsung terhadap omset penjualan suatu produk yang ditawarkan.
Dalam ilmu pemasaran, sebelum melakukan berbagai fungsi pemasaran, pasar atau segmen yang dibidik harus jelas lebih dahulu. Lebih dari 60% kegagalan bisnis, bila ditelusuri ternyata disebabkan oleh gagalnya pengusaha mendefinisikan pasar yang dituju. Mereka segera bergerak bila mendengar potensi pasar, tetapi mereka tidak bertanya lebih jauh: siapa pasar yang ingin dituju, atau bagaimanakah potensi mereka. Di dalam makalah ini kendala pemasaran di bagi menjadi dua aspek yaitu aspek internal dan aspek eksternal.
Jika di lihat dari aspek internal permasalahan pemasaran di dalam berwirausaha yakni sebagai berikut:
1. Perencanaan strategi pemasaran tidak matang.
Perencanaan strategi pemasaran sering tidak diperhatikan oleh para wirausahawan. Mereka melakukan distribusi pemasaran produk miliknya tidak berdasarkan aspek-aspek pemasaran tertentu dan tanpa direncanakan terlebih dahulu. strategi pemasaran tidak dibuat secara matang akan menimbulkan pemasaran tidak diorientasikan kepada pelanggan dan membuat produk tersebut tidak laku dijual .
2. Target pasar yang terlalu lebar
Target pasar yang terlalu lebar pada dasarnya merupakan kesalahan di dalam perencanaan suatu usaha yang tidak dipertimbangkan terlebih dahulu. para pebisnis biasanya menetapkan tujuan target pemasaran kepada semua orang, mereka hanya berpikiran hanya ingin memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya di dalam usahanya itu tanpa memikirkan faktor-faktor lainnya. jikapun produk dan atau jasa yang ditawarkan bisa digunakan oleh semua orang, namun perlu kita ketahui tidak semua orang datang untuk membeli produk kita maka dari hal itu perlu ada spesifikasi pasar khusus untuk menempatkan produk kita dimana ditempat itu produk kita dibutuhkan oleh banyak orang.
3. Target pasar yang salah
Target pasar yang salah merupakan suatu hal yang sering terjadi di dalam berwirausaha. Seharusnya perlu perencanaan yang matang sebelum menetapkan target pasar ataupun target konsumen. para wirausahawan kadang menjual produknya ke sasaran konsumen yang tidak tepat, hal ini membuat produk yang ditawarkan tidak diminati oleh konsumen. Misalnya, seorang pengusaha menjual produk lukisan dan target pasarnya adalah masyarakat di daerah pemukiman yang mereka berpenghasilan pas-pas-an ataupun pada daerah kumuh. Sudah dapat dipastikan omset penjualan produk mereka akan sangat rendah.
4. Para warausahawan kita tidak melaksanakan bauran pemasaran (Marketing Mix) secara optimal yaitu tidak ada pengujian efektivitas iklan, harga, kemasan produk. Biasanya seorang wirausahawan di dalam pembuatan iklan tidak efektif atau dalam kata lain dapat disebutkan iklan yang dibuat tersebut tidak membuat para konsumen yang berpotensi sadar akan barang atau jasa tertentu dan kebutuhan mereka akan barang dan jasa tersebut selain hal tersebut para wirausahawan kita biasanya tidak bisa memahami kebutuhan pelanggan. Seorang wirausahawan kadang tidak mengetahui apa yang paling penting buat pelanggan atau konsumennya. Walaupun, harga yang ditawarkan murah dan barangnya berkualitas, kadang seorang wirausaha tidak melaksanakan pelayanan yang baik cepat dan memuaskan. Selain hal tersebut kadang para wirausahawan tidak memperhatikan tempat atau lokasi di dalam hal penawaran produknya padahal hal ini sangatlah penting sebagai pendukung tingginya tingkat penghasilan para wirausahawan. Kendala pemasaran juga dipengarui oleh harga, yang merupakan bagian dari bauran pemasaran, wirausahawan kita di dalam penawaran harga produknya sering memberikan penawaran harga yang tidak terjangkau, ataupun yang terjadi adalah kesalahan penetapan harga oleh para wirausaha, Pada dasarnya kesalahan-kesalahan umum di dalam penetapan harga dapat terjadi disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut:
a. Perusahaan terlalu berorientasi pada biaya, bukan pada pesaing atau konsumen (pasar).
b. Menganggap harga merupakan variabel terpisah dari Bauran pemasaran yang lain, bukan merupakan unsur intrinsik dari segi penentuan posisi pasar.
c. Perusahaan menetapkan harga cenderung sama untuk semua jenis produk dan semua segmen pasar.
maka dari itu di dalam hal ini diperlukan suatu upaya di dalam menyelesaikan kendala-kendala tersebut dari faktor internal tersebut. Sedangkan kendala eksternal pemasaran di dalam berwirausaha dapat di rinci sebagai berikut :
1. Tekanan-tekanan persaingan, baik di pasar domestik dari produk-produk serupa buatan UB dan impor, maupun di pasar ekspor. Saat ini, di Negara-negara Asia yang terkena krisis seperti Indonesia, Filipina dan korea selatan, masalah pemasaran bisa menjadi masalah serius, karena sebagai salah satu efek dari krisis tersebut akses ke kredit bank menjadi sulit (kalau tidak dapat dikatakan tertutup sama sekali).
2. Kekurangan informasi yang akurat dan up to date mengenai peluang-peluang pasar di dalam maupun diluar negeri dan peraturan-peraturan mengenai tata niaga pemasaran regional atau internasional di dalam konteks AFTA, Masyarakat Eropa (UE) dan WTO / GATT dan aspek-aspek legal lain seperti kesepakatan-kesepakatan internasional mengenai larangan penggunaan buruh, anak-anak, lingkungan hidup, dan hak asasi manusia (HAM) yang dikaitkan dengan perdagangan internasional.
3. Dumping dan Anti Dumping.
Kebijakan ini membuat para pengusaha kita manjadi terhambat di dalam menembus pasar global atau paling tidak dapat mempertahankan pangsa ekspor ke luar negeri. Dengan kebijakan Dumping ataupun Anti Dumping negara tujuan ekspor para wirausahawan mampu menjual barang yang serupa seperti yang kita ekspor dengan harga yang lebih murah ataupun sebaliknya mereka membeli barang ekspor wirausahawan kita dengan harga yang sangat murah.
C. Upaya Mengatasi Kendala Pemasaran di Dalam Berwirausaha.
Untuk mengatasi kendala-kendala pemasaran di dalam berwirausaha pada dasarnya diperlukan suatu teknik dan strategi pemasaran yang matang. Perhatian seorang wirausahawan di dalam pemasaran haruslah diawali dengan riset pemasaran yaitu untuk meneliti kebutuhan dan keinginan konsumen.
Prinsip dasar pemasaran adalah menciptakan nilai bagi langganan (customer value), keunggulan bersaing (competitive advantages), dan fokus pemasaran. Dalam konteks ini, seorang wirausaha harus mampu memproduksi barang dan jasa dengan mutu yang lebih baik, harga yang lebih murah, dan penyerahan lebih cepat daripada pesaing dan seorang wirausaha harus mempunyai strategi-strategi dan teknik di dalam suatu pemasaran dari produk yang akan ditawarkan. Strategi-strategi tersebut mulai dari perencanaan sampai pada hal kerja sama dengan pengusaha-pengusaha internasional demi melancarkan pemasaran yang akan dijelaskan sebagai berikut sebagai upaya mengatasi kendala pemasaran.
1. Melaksanakan Perencanaan Pemasaran.
Sebelum seorang wirausahawan memasarkan suatu produk maka diperlukan suatu perencanaan yang jelas dan matang agar tidak terjadi kendala yang menyebabkan kerugian di dalam memproduksi suatu produk ataupun akibat yang bersifat negatif lainnya terhadap produksi seperti rendahnya omset pembelian oleh konsumen. Untuk mempertajam fokus dari rencana pemasaran, seorang wirausahawan harus mengenal pasar dengan sempurna. Untuk melaksanakan hal itu di dalam perencanaan pemasaran diperlukan berbagai langkah yang harus dilaksanakan didalamnya yakni sebagai berikut:
A. Penentuan kebutuhan dan keinginan pelanggan.
Seorang wirausaha seharusnya melakukan penelitian atau riset pasar sebelum memulai usaha. Riset pasar haruslah diarahkan kepada aspek atau kebutuhan konsumen, yakni dapat diketahui melalui riset dengan aspek sebagai berikut:
1). Berapa Usia Konsumen
2). Jenis Kelamin (pria atau wanita)
3). Apa pendidikan mereka
4). Berapa penghasilan mereka
5). Apa Jabatan mereka
6). Apa yang menjadi pilihan mereka dalam membeli
7). Produk, jasa-jasa pelayanan, dan manfaat apa yang mereka beli dari
produk tadi.
8). Bagaimana pola beli konsumen
9). Cara menarik konsumen (Promosi, iklan)
10). Cara memperoleh lebih banyak pelanggan
B. Memilih pasar sasaran khusus (special target market)
Setelah seorang wirausahawan mengetahui mengenai sesuatu hal tentang produk yang diinginkan oleh konsumen maka langkah yang harus diambil oleh seorang wirausahawan selanjutnya adalah memilih pasar sasaran khusus. Ada tiga jenis pasar sasaran khusus yaitu pasar individual (individual market), pasar khusus (niche market), segmentasi pasar (market segmentation).
C. Menempatkan strategi pemasaran dalam persaingan
Strategi pemasaran pada dasarnya sangat tergantung pada keadaan lingkungan persaingan pasar yang ada. Persaingan dapat berasal dari domestik ataupun dari luar ataupun pasar eksport maka dari itu diperlukan strategi-strategi tersendiri di dalam hal ini. Ada enam strategi untuk memenuhi permintaan dari lingkungan yang bersaing:
1). Berorientasi pada pelanggan (customer orientation) produk di buat sesuai dengan kebutuhan konsumen atau produk dibuat seperti keinginan konsumen sehingga menciptakan kepuasan konsumen apabila produk tersebut di pakai.
2). Kualitas (quality), ialah mengutamakan Total Quality Management (TQM) yaitu efektif, efisien dan tepat.
3). Kenyamanan (convenience), yaitu memfokuskan perhatian pada kesenangan hidup, kenyamanan dan kenikmatan.
4). Inovasi (innovation), yakni harus berkonsentrasi untuk berinovasi dalam produk, jasa maupun proses. Suatu produk diperlukan suatu inovasi di dalam strategi penjualannya agar pelanggan atau konsumen tidak bosan dengan strategi pemasaran yang telah dibuat sebelumya. Maka dari itu bagian pemasaran haruslah cermat di dalam melihat situsi pasar.
5). Kecepatan (speed) atau disebut juga Time Compression Management (TCM), yang diwujudkan dalam bentuk: Kecepatan untuk menepatkan produk baru di pasar dan kecepatan memperpendek waktu untuk merespons keinginan dan kebutuhan pelanggan. (customer respone time)
6). Pelayanan dan kepuasan pelanggan
D. Pemilihan strategi pemasaran
Strategi pemasaran pada dasarnya adalah paduan dari kinerja wirausaha dengan hasil pengujian dan penelitian pasar sebelumnya dalam mengembangkan keberhasilan strategi pemasaran. Untuk menarik para konsumen seharusnya para wirausahawan dapat merekayasa indikator yang terdapat dalam bauran pemasaran (marketing mix), yaitu probe, product, price, place, promotion.
2. Melaksanakan Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Secara Tepat
Cara pengusaha mempengarui konsumennya merupakan hal yang memerlukan perencanaan dan pengawasan secara matang serta perlu dilakukan tindakan-tindakan konkrit dan terprogram. Untuk keperluan tersebut pengusaha melakukan tindakan-tindakan yang dipadukan dan disebut Bauran Pemasaran (Marketing Mix). Tindakan itu terdiri dari lima macam yaitu mengenai probe, Product, price, place dan promotion, perpaduan antara lima macam aspek tersebut merupakan senjata yang harus dimiliki oleh para wirausaha di dalam memasarkan produknya, yang akan diuraikan sebagai berikut:
A. Penelitian dan Pengembangan pasar atau Probe
Penelitian dan Pengembangan pasar atau Probe dilakukan dengan berbagai cara yakni sebagai berikut:
1. Berorientasi pada konsumen
Pada suatu usaha di dalam pengembangan pasar diperlukan suatu sikap yang menekankan kepada kepuasan para pelanggan ataupun konsumen. Komponen kepuasan konsumen dapat diidentifikasi menjadi empat elemen kunci sebagai berikut:
a. Elemen dasar yang paling utama dari barang dan jasa adalah para konsumen mengharapkan semua pesaing untuk mengirimkannya.
b. Pelayanan pendukung umum, seperti bantuan bagi konsumen
c. Proses pemulihan untuk menetralkan pengalaman yang buruk
d. Pelayanan luar biasa yang melebihi pemenuhan pilihan para konsumendan membuat barang atau jasa tampak biasa.
Sedangkan di dalam pemasaran, orientasi kepuasan pelanggan menggunakan prinsip-prinsip pokok sebagai berikut:
a. Bila ada pelanggan yang merasa kurang puas, penuilah secepat mungkin kekurangan tersebut.
b. Doronglah pelanggan untuk mengajukan keluhan bila kurang memuaskan.
c. Mintalah umpan balik (feed-back) dari karyawan tentang upaya perbaikan pelayanan yang harus diberikan kepada pelanggan.
d. Buatlah komitmen untuk membuat pelayanan terbaik kepada konsumen.
e. Izinkan manajer untuk menunggu pelanggan temporer.
f. Hati-hati dalam memilih dan melatih seseorang yang akan berhubungan dengan pelanggan.
g. Berikan insentif kepada karyawan yang benar-benar memberikan pelayanan istimewa kepada pelanggan.
2. Kualitas
Agar produk yang diciptakan oleh para wirausahawan mampu diterima di pasar internasional maka seharusnya seorang wirausahawan mampu meningkatkan kualitas barang yang dibuatnya. Perbaikan kualitas suatu produk terangkum dalam Total Quality Management (TQM). Menurut Zimmerer (1996) ada lima macam komponen kualitas yang secara berurutan perlu diperhatikan, yaitu:
a. Ketepatan (reliability), yaitu rata-rata kelalaian / pengabaian
b. Daya tahan (durability), yaitu berapa lama barang dan jasa tersebut dapat dipakai/bertahan.
c. Mudah digunakan (ease of use), yaitu barang dan jasa tersebut memberikan kemudahan untuk digunakan.
d. Nama merek yang terkenal dan dipercaya (known and trusted name).
e. Harga yang relative rendah (low price).
3. Kenyamanan
Untuk memberikan pelayanan yang menyenangkan harus diperhatikan hal- hal sebagai berikut:
a. Lokasi usaha harus dekat dengan pelanggan.
b. Berikan kemudahan-kemudahan kepada pelanggan
c. Tentukan jam kerja yang menyenangkan bagi pelanggan
d. Tetapkan apakah barang perlu diantar atau tidak
e. Berikan kemudahan untuk menggunakan cara kredit
4. Inovasi
Perubahan pasar yang sangat cepat menuntut seorang wirausahawan harus secara terus menerus melakukan inovasi terhadap produknya, agar tidak ditinggal oleh para pelanggannya. Beberapa bentuk inovasi yang lazim digunakan adalah bentuk produk baru, perbedaan teknik / cara, dan pendekatan baru dalam memperkenalkannya.
5. Kecepatan
Kecepatan disebut Time Compression management (TCM), yang memiliki dua aspek, yaitu : mempercepat produk baru ke pasar, dan memperpendek waktu dalam merespons permintaan pelanggan baik dalam memproses produk maupun dalam mendistribusikan atau menyampaikannya.
6. Pelayanan dan Kepuasan Pelanggan
Seorang wirausaha haruslah mengetahui bahwa cara yang terbaik untuk menarik dan mempertahankan pelanggan adalah menyajikan sebuah pelayanan yang baik yang tidak dapat disaingi oleh pesaing lainnya.
B. Produk (product)
Pengusaha dapat mempengarui konsumennya lewat produk yang ditawarkan kepada konsumennya itu, maka dari itu produk haruslah dibuat dengan baik dan berkualitas agar produk diminati oleh para konsumen. Disamping itu seorang pengusaha dapat pula memberikan harga yang rendah serta memberikan diskon / potongan harga, mencantumkan harga obral serta harga cuci gudang dan sebagainya. Dengan cara penetapan harga semacam ini akan menarik perhatian serta mendorong konsumen untuk segera melakukan transaksi pembelian agar tidak terlewatkan kesempatan yang terbatas waktunya bagi berlakunya harga obral tersebut.
C. Tempat (place)
Tempat yang strategis, menyenangkan, aman dan efisien merupakan tempat yang menarik bagi konsumen, untuk mencapai tempat sasaran yang baik maka dapat dilakukan dengan jalan :
1. Memperbanyak saluran distribusi, yakni Saluran distribusi langsung ataupun saluran distribusi tidak langsung. Saluran distribusi langsung menyalurkan barang-barang yang dibeli oleh konsumen secara langsung ke tempat konsumen tinggal. Dengan hal ini diharapkan konsumen tidak perlu lagi memikirkan masalah pengangkutan barang yang dibelinya itu ke rumah mereka. Di pihak wirausahawan juga akan memperoleh keuntungan dengan adanya kontak langsung tersebut karena para wirausahawan akan mengetahui gaya hidup, perkiraan penghasilan, status sosial dan sebagainya dari konsumen mereka. Dengan diketahuinya informasi tersebut para wirausahawan akan dapat mengetahui jenis-jenis kebutuhan yang lain dari konsumen tersebut yang mungkin dapat ditawarkannya pada saat itu ataupun dikemudian hari. Sedangkan saluran distribusi tidak langsung dalam hal ini seorang wirausahawan menggunakan pihak luar untuk membantu menyalurkan barang-barangnya kepada konsumen. Pihak luar tersebut merupakan penyalur atau pedagang perantara (middle man).
2. Memperluas segmentasi atau cakupannya, misal segmen lokal, regional, nasional dan internasional.
3. Menata penampilan tempat usaha, missal tata etalase dan posisi produk.
4. Menggunakan cara penyampaian barang seefisien mungkin.
5. Mengubah-ubah persediaan dari gudang yang satu ke gudang / tempat yang lain.
D. Harga (price)
Wirausaha di dalam menentukan harga yang tepat haruslah memerlukan banyak pilihan yang berdasarkan pada informasi, fakta, dan analisis di lapangan. Wirausaha harus mempertimbangkan berbagai faktor sebelum menentukan harga. Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan yakni sebagai berikut:
1. Biaya barang dan jasa.
2. Permintaan dan penawaran pasar.
3. Antisipasi volume penjualan produk dan jasa.
4. Harga pesaing
5. Kondisi ekonomi
6. Lokasi usaha
7. Fluktuasi musiman
8. Faktor psiklogis pelanggan
9. Bunga kredit dan bentuk kredit
10. Sensitivitas harga pelanggan (elastisitas permintaan).
Untuk menghindari kesalahan di dalam penetapan harga tersebut wirausahawan seharusnya berorientasi pada pasar dan pesaing di dalam menetapkan harga dan menjadikan harga merupakan variable yang tidak terpisah dari bauran pemasaran. Selain hal tersebut para wirausaha harus melakukan pemberian harga yang menarik bagi para konsumen yakni dengan cara menentukan harga dasar dan harga jual barang yang berbeda-beda. Para wirausaha seharusnya berorientasi kepada pesaing juga selain kepada konsumen. Bila ada pesaing lain yang menjual barang dengan ukuran, sifat dan jenis barang yang sama dengan barang dan jasa yang kita jual maka wirausaha harus menggunakan strategi yaitu harga barang tertentu harus lebih rendah daripada harga barang pesaing. Sedangkan harga barang-barang lain bisa sama atau lebih tinggi ataupun dengan kualitas barang yang lebih baik dengan harga yang lebih tinggi.
E. Promosi
Promosi adalah cara mengkomunikasikan barang dan jasa yang ditawarkan supaya konsumen mengenal dan membeli. Tujuan promosi adalah untuk memperkenalkan barang dan jasa agar diketahui, dibutuhkan dan diminta oleh konsumen. Komponen-komponen strategi promosi mencakup:
1. Iklan, yakni setiap bentuk presentasi dan promosi ide,barang, atau jasa oleh sponsor tertentu. Missal melalui media cetak(majalah, surat kabar) atau elektronik (radio, TV, Internet, dll)
2. Penjualan langsung adalah presentasi langsung dalam suatu percakapan dengan satu atau lebih calon pembeli, dengan maksud untuk mendapatkan penjualan. Misal melalui pameran dagang, kuis berhadiah, hiburan dan sebagainya.
3. Promosi penjualan, yakni terdiri dari berbagai kegiatan promosi, antara lain peragaan penjualan, kontes, pemberian sampel, displai titik pembelian, pemberian intensif dan kupon.
4. Publisitas, yakni merangsang timbulnya permintaan yang bersifat impersonal terhadap suatu produk, jasa, atau ide dengan cara memasang berita komersial di mass media dan tidak dibayar langsung oleh suatu sponsor.
5. Waraniaga mempromosikan langsung barang itu ke konsumen sasaran dengan membawa produk contoh.
Seorang wirausaha haruslah menggunakan beberapa dari komponen-komponen strategi promosi tersebut agar produk yang dipasarkan dapat berkembang, bertahan dan dikenal masyarakat.
3. Mengikuti Perkembangan IPTEK
Seorang wirausaha haruslah mengenal tentang teknologi informasi yang berkembang. Dengan menggunakan sarana media elektronik seperti internet wirausaha dapat mengetahui tentang keadaan perekonomian suatu negara baik dalam negeri maupun luar negeri yang bermanfaat untuk pangsa pasar produknya. Seorang wirausaha harus tahu tentang bagaimana penggunaan internet ataupun media-media elektronik lainnya agar dapat di manfaatkan di dalam membantu usahanya itu. Dengan memanfaatkan internet atau media elekronik lainnya atau media cetak, para wirausaha akan mengetahui informasi yang akurat mengenai peluang-peluang pasar di dalam maupun di luar negeri ataupun mengenai peraturan-peraturan terbaru tentang pasar atau perekonomian internasional. Selain hal tersebut penggunaan teknologi akan memperluas jaringan pemasaran wirausaha dengan menemukan jaringan-jaringan baru di dunia maya tersebut. Seperti dengan menggunakan sarana internet seorang wirausaha dapat mengiklankan produknya sampai keseluruh dunia dengan tidak mengeluarkan biaya yang tidak terlalu tinggi dan akan menciptakan suatu efisiensi di dalam wirausaha tersebut.
4. Bekerja Sama Dengan Wirausahawan Luar Negeri
Wirausaha dapat mengadakan kerja sama dengan pengusaha luar negeri, hal ini dimaksudkan agar mereka dapat menjalin hubungan yang saling menguntungkan satu sama lainnya. Selain hal tersebut untuk masalah kebijakan-kebijakan ekspor yang menghambat perkembangan usaha dan telah ditetapkan oleh suatu negara pengimpor seperti dumping ataupun anti dumping dapat dipecahkan secara bersama-sama, agar masing-masing pihak tidak ada yang dirugikan. Selain hal itu seorang wirausaha dapat bekerja sama di dalam menciptakan produk bersama-sama, saling tukar menukar keahlian ataupun IPTEK agar produksi produk kita semakin maju dan menyebar di seluruh dunia.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kewirausahaan adalah nilai, kemampuan (ability) dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup untuk memperoleh peluang dengan berbagai risiko yang mungkin dihadapiya. Risiko yang di hadapi dalam berwirausaha sangat banyak sekali salah satunya adalah pemasaran. Kendala-kendala pemasaran di dalam berwirausaha adalah sebagai berikut apabila di lihat dari faktor internal yaitu perencanaan strategi pemasaran tidak dibuat secara matang, target pasar yang terlalu lebar, target pasar yang salah, dan para warausahawan kita yang tidak melaksanakan bauran pemasaran (Marketing Mix) secara optimal. Sedangkan dari faktor eksternal adalah tekanan-tekanan persaingan, baik di pasar domestik ataupun pasar ekspor, dumping dan anti dumping ataupun kebijakan-kebijakan lain yang menghambat ekspor, Kekurangan informasi yang akurat dan up to date mengenai peluang-peluang pasar di dalam maupun diluar negeri dan peraturan-peraturan mengenai tata niaga pemasaran regional atau internasional.
Kendala-kendala pemasaran di dalam berwirausaha dapat di atasi apabila segala sesuatunya mengenai pemasaran dapat direncanakan terlebih dahulu, selain itu melaksanakan Bauran Pemasaran (Marketing Mix) harus di laksanakan secara tepat juga merupakan upaya di dalam mengatasi kendala pemasaran di dalam berwirausaha. Seorang wirausaha harus mempelajari dan mengikuti perkembangan IPTEK agar tidak tertinggal terhadap informasi-informasi baru yang berhubungan dengan usahanya, selain hal tersebut bekerja sama dengan wirausahawan luar negeri atau pengusaha bertaraf internasional merupakan upaya untuk memudahkan pemasaran karena telah ada kerja sama sebelumnya antara kedua belah pihak wirausaha. Bekerja sama dengan wirausaha asing dapat untuk menyelesaikan masalah hambatan ekspor antar negara agar dapat ditemukan jalan keluar dari suatu permasalahan yang menjadi kendala pemasaran tadi.
B. Saran
Seorang wirausaha haruslah ulet di dalam menghadapi berbagai permasalahan di dalam usahanya termasuk kendala pemasaran. Karena pada hakikatnya pemasaran adalah kegiatan yang mengusahakan agar produk yang dipasarkannya itu dapat diterima dan disenangi oleh pasar. Maka dari itu perlu upaya-upaya khusus agar produk itu diterima oleh pasar dan disenangi oleh pasar atau konsumen.
Pemasaran merupakan hal yang penting di dalam suatu usaha, maka dari itu seorang wirausaha harus mempunyai strategi-strategi yang jitu di dalam melaksanakan pemasaran produk dengan teknik yang baik agar diperoleh keuntungan yang maksimal dari omset penjualan produk tersebut. Wirausaha juga harus mengikuti perkembangan berita bisnis atau keadaan ekonomi baik nasional ataupun internasional agar dapat segera bertindak kalau terjadi perubahan perekonomian nasional ataupun global. Penguasaan internet ataupun sarana IPTEK lain harus dimiliki para wirausahawan, dengan penguasaan internet para wirausaha dapat memasarkan produknya ke seluruh dunia dengan biaya yang tidak terlalu besar di dalam pelaksanaannya.
DAFTAR PUSTAKA
Tambunan,T.H.Tulus.2002.Dr.Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia. Jakarta.Salemba Empat
Suryana.M.si.Dr.2003.Kewirausahaan.Jakarta.Salemba Empat
Longenecker,Justin.G.Moore,CarlosW.&Petty,J.William.2001.Kewirausahaan. Jakarta.Salemba Empat
Bangs,Jr. David H. 1995.Pedoman Langkah Awal Menjalankan Usaha.Jakarta. Erlangga
Gitosudarmo, Indriyo.1994.Manajemen Pemasaran.Yogyakarta.BPFE-Yogyakarta
Cravens, David W.1996. Pemasaran Strategis. Jakarta . Erlangga
Utomo, Humam Santoso.2007. “Kewirausahaan, Inovasi dan Pertumbuhan Ekonomi” Jurnal Paradigma Nomor (3) : 173-178.
Hariasih, Misti.2002. “Analisis Segmentasi Pasar Untuk Menentukan Stategi Pemasaran Studi kasus di BPR Buduran Delta Purnama, Sidoarjo” Jurnal Iktisadia Nomor (2) : 97-196
Anonim.2007.lima Kesalahan Pemasaran Yang Dibuat Oleh Pemilik Bisnis.Wirausaha.com. Diakses pada tanggal 07 Mei 2009.
Anonim.2001.Audit Manajemen Untuk Menilai Fungsi Pemasaran pada PT. Suryainti Permata Tbk. Jurnalskripsi.com. Diakses pada tanggal 07 Mei 2009
LAMPIRAN
Langganan:
Postingan (Atom)