DAMPAK PORNOGRAFI DAN PORNOAKSI DI DALAM MEMPENGARUI PENURUNAN MORALITAS REMAJA
Secara gramatikal istilah pornografi berasal dari bahasa yunani, terdiri dari istilah porne yang artinya prostitute dan graphein yang artinya to write. jadi secara harafiah pornografi dapat diartikan writing about prostitutes yaitu tulisan atau gambaran mengenai pelacur atau pelacuran. sedangkan pornoaksi dirumuskan sebagai sikap, perilaku, perbuatan, gerakan tubuh, suara yang erotis dan sensual baik dilakukan secara perorangan (sendiri) atau bersama-sama.
Merebaknya pornografi dan pornoaksi akhir-akhir ini sudah sangat memprihatinkan. Hal ini dapat kita lihat dari banyaknya beredar gambar-gambar porno. apakah itu melalui media masa seperti majalah, koran, tabloid ataupun melalui media elektronik yang dapat berupa video adegan mesum, seperti yang terdapat di dalam internet bahkan handphone yang banyak dimiliki oleh semua kalangan mulai dari anak-anak, remaja, sampai orang dewasa. Akibatnya untuk mendapatkan hal-hal yang berbau pornografi dan pornoaksi sangatlah mudah dan murah, tentu saja hal ini akan menjadi kekhawatiran kita terhadap terjadinya penurunan moralitas dan pergeseran sistem nilai di dalam kehidupan masyarakat kita sebagai akibat maraknya pornografi dan pornoaksi tersebut dan dapat kita lihat sebagai dampaknya sekarang ini seperti maraknya pemerkosaan, pencabulan, seks bebas, pelacuran,dll.
Mengenai dampak pornografi dan pornoaksi sangat jelas sekali akan mempengarui perilaku dan cara berpikir seseorang sebagai pengkonsumsi hal tersebut. seperti perilaku seks bebas yang marak dikalangan remaja kita saat ini, hal tersebut disebabkan salah satunya oleh faktor gencarnya pornografi dan pornoaksi yang ada disekitar kehidupan mereka, dengan kemajuan zaman dan teknologi informasi pada saat ini seorang remaja khususnya para pelajar dan mahasiswa sangatlah mudah sekali untuk mendapatkan gambar-gambar porno ataupun video-video mesum. hal ini akan menimbulkan hasrat atau gairah remaja untuk melakukan hubungan seks akibatnya para remaja saat ini tidak merasa malu dan canggung untuk melakukan hubungan seks dengan lawan jenisnya sebelum menikah. hal tersebut bisa kita lihat dari suatu penelitian tertentu menunjukan bahwa di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, sebesar 30% remaja sudah pernah melakukan hubungan seks sebelum menikah. ditambah lagi menurut riset tertentu menunjukan bahwa remaja banyak yang sudah melakukan hal-hal (seperti berciuman, meraba payudara ataupun alat kelamin pasangannya) (Sarlito Wirawan.1998.di dalam Psikologi Remaja). hal ini menunjukan bahwa pornografi dan pornoaksi mampu menurunkan moralitas remaja kita sebagai elemen penting di dalam kehidupan masyarakat.
Pornografi dan pornoaksi berpengaruh terhadap penurunan moralitas yang dimiliki seseorang yang berakibat terhadap maraknya tindakan-tindakan pelecehan seksual, pencabulan serta pemerkosaan, hal ini bisa dibuktikan sekitar 90% tindak pidana pemerkosaan dan pelecehan sekual yang terjadi pada masyarakat Indonesia dilatarbelakangi tontonan pornografi serta pornoaksi dari berbagai media massa serta dari informasi lainnya. tindakan pemerkosaan ataupun pencabulan yang menjadi korban tidak hanya remaja atau wanita dewasa tetapi juga anak-anak, sering kali kita jumpai kasus-kasus pemerkosaan ataupun pencabulan dengan anak usia dibawah umur yang menjadi korbannya, seperti pada kasus Anisa Aprianti , 6 tahun, warga Bogor. Setelah diperkosa, ia dibunuh, kemudian dibakar dan pelakunya ternyata 2 remaja berusia 14 tahun yakni Zaenal Abidin dan Hamdan yang tak lain adalah tetangganya sendiri. Kedua ramaja ini terangsang untuk memperkosa gadis kecil tersebut karena sering menonton VCD porno, yang peredarannya merebak luas saat ini. Mengenai tindakan yang tidak terpuji yang dilakukan kedua pemuda itu, sebagaimana pengakuannya kepada polisi, pemerkosaan tersebut dilatarbelakangi oleh keinginan kedua tersangka untuk mempraktikkan berbagai gaya seperti yang dilihatnya dalam video porno. Lain lagi yang terjadi pada Darsono remaja asal Banyumas yang memperkosa adik tirinya (Dewi), Darsono mengaku melakukan perbuaan setan itu karena nafsunya tak lagi terkendali setelah melihat goyangan penyanyi dangdut Inul Daratista yang dikenal dengan goyangan "ngebor"nya. Ini terjadi setelah dia menonton tarian Inul di sebuah stasiun televisi.
dapat kita lihat sungguh efek dari pornografi dan pornoaksi menimbulkan perbuatan-perbuatan yang biadap. selain itu tindakan pelacuran dikota-kota besar yang sering kita sebut dengan PSK ataupun dilingkungan kampus yang sering disebut dengan sebutan ayam kampus yang semakin merebak sekarang ini tidak terlepas dari akibat pornografi dan pornoaksi yang juga merebak. sebagian dari para pelacur tersebut adalah korban dari pemerkosaan ataupun seorang yang telah terbiasa melakukan seks bebas sebelumnya.
Upaya menanggulangi pergeseran nilai dan turunnya moralitas akibat pornografi dan pornoaksi ini diperlukan upaya tanggap, kemauan dan kesadaran dari diri sendiri untuk memberantas pornografi dan pornoaksi tersebut yang merupakan penyakit masyarakat kita pada saat ini terutama menyerang para remaja yang notabene adalah para pelajar mahasiswa dan yang lebih penting lagi kita sebagai makhluk Tuhan harus senantiasa mendekatkan diri pada-Nya agar terhindr dari perbuatan maksiat tersebut. hal ini dimaksudkan agar terbangun ketahanan moral yang mandiri sehingga tercipta masyarakat yang mampu menolak berbagai media pornografi pornoaksi dan menciptakan iklim sosial yang bermoral.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar